CARA KONFIGURASI DNS SERVER DEBIAN 10

Cara Konfigurasi DNS Server Debian 10 Step By Step Lengkap Dengan Gambar



Pengertian : 

DNS (Domain Name System) server adalah sistem yang berfungsi untuk menerjemahkan nama domain (seperti www.example.com) menjadi alamat IP (seperti 192.168.1.1) yang dapat dikenali oleh komputer dan perangkat jaringan. Dengan kata lain, DNS server memungkinkan pengguna mengakses situs web atau layanan online dengan mengetikkan nama domain yang mudah diingat, tanpa perlu mengetahui alamat IP sebenarnya dari server yang menghosting situs tersebut.

DNS server bekerja seperti buku telepon internet yang menyimpan daftar nama domain dan alamat IP terkait. Saat pengguna memasukkan URL ke browser, DNS server akan mencari alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut, sehingga koneksi dapat dilakukan.

DNS (Domain Name System) adalah sistem yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan nama domain (seperti www.example.com) menjadi alamat IP (seperti 192.0.2.1) yang dapat dibaca oleh komputer.

Fungsi DNS Server :

1. Menerjemahkan Nama Domain ke Alamat IP : Memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web menggunakan nama domain yang mudah diingat alih-alih alamat IP.
2. Mendistribusikan Beban : DNS dapat membantu mendistribusikan beban di beberapa server, memungkinkan situs web tetap berfungsi meskipun ada lonjakan lalu lintas.
3. Keamanan : DNS juga berfungsi untuk mengidentifikasi situs yang aman, serta memfilter akses ke situs-situs berbahaya dengan menggunakan DNS yang dilengkapi fitur keamanan.

Manfaat DNS Server :

1. Mempermudah Penggunaan : Pengguna tidak perlu menghafal alamat IP yang sulit diingat, cukup menggunakan nama domain yang mudah.
2. Mengurangi Beban Jaringan : DNS menyimpan informasi dalam cache untuk sementara waktu, mengurangi waktu pencarian dan beban di jaringan.
3. Scalability : DNS bersifat hirarkis dan terdistribusi, sehingga dapat menangani peningkatan jumlah pengguna dan situs web secara efisien.
4. Manajemen Nama Domain : Memungkinkan pengelolaan domain untuk berbagai kebutuhan, seperti email dan layanan web lainnya.

Cara Kerja DNS Server : 
1. Resolusi Nama Domain : Saat pengguna memasukkan URL, browser mengirimkan permintaan ke DNS resolver (biasanya disediakan oleh ISP). DNS resolver mencari informasi di cache lokalnya, atau menghubungi server DNS lain (root, TLD, atau authoritative server) jika diperlukan.
2. Hierarki DNS : DNS memiliki struktur hirarkis, yang dimulai dari root DNS server, kemudian dilanjutkan ke TLD (Top-Level Domain) server, dan akhirnya ke authoritative DNS server yang menyimpan catatan alamat IP untuk domain tertentu.
3. Caching : Untuk mempercepat proses, DNS server akan menyimpan (cache) hasil resolusi untuk sementara waktu sehingga permintaan berikutnya dapat diproses lebih cepat.

 Kelebihan DNS Server :

1. Efisiensi Penggunaan Internet : DNS menyederhanakan pengelolaan lalu lintas di internet, sehingga mempercepat akses situs web.
2. Pengelolaan Mudah : Domain dan subdomain dapat dengan mudah dikelola dan diperbarui tanpa mempengaruhi infrastruktur jaringan.
3. Keamanan Tambahan : DNS dapat diintegrasikan dengan protokol keamanan seperti DNSSEC untuk memastikan integritas data dan melindungi dari serangan.

 Kekurangan DNS Server :

1. Rentan Terhadap Serangan : Serangan seperti DNS poisoning atau DDoS bisa merusak fungsionalitas DNS dan mengarahkan pengguna ke situs yang berbahaya.
2. Dependensi Terhadap Pihak Ketiga : DNS sering kali dikendalikan oleh pihak ketiga (ISP atau layanan DNS), yang berarti potensi kontrol terbatas jika terjadi kesalahan atau downtime.
3. Keterlambatan dalam Penyebaran Perubahan : Jika perubahan dilakukan pada catatan DNS (seperti pembaruan alamat IP), mungkin diperlukan waktu hingga beberapa jam atau hari untuk menyebar ke seluruh jaringan karena mekanisme caching.
 
Langkah Langkah konfigurasi DNS server:

1.Disini kalian login ke debian sebagai root. Setelah itu ketik perintah “nano /etc/network/interfaces” untuk masuk ke konfigurasi IP nya.



2. Kemudian tulis konfigurasinya seperti gambar dibawah ini. Jika sudah keluar konfigurasi dengan menekan tombol Ctrl+O untuk menyimpan dan Ctrl+X untuk keluar konfigurasi. 



3. Lalu restart IP dengan perintah “/etc/init.d/networking restart”, kemudian cek IP kita apakah sudah berubah dengan perintah “ip a”(dikotaki berwarna merah adalah IP kita)



4. Masukkan file ISO DVD 2 ke Debian, dengan cara pilih Devices lalu Optical Drives dan masukkan file DVD 2 nya.


5. Ketikkan perintah "apt-cdrom add", setelah DVD berhasil dimasukkan kemudian tekan Enter.


6. Install bind9 dengan perintah "apt install bind9 dnsutils". Jika ada pertanyaan "y/n" klik "y" kemudian enter.



7. Jika diminta memasukkan DVD 1, masukkan file ISO DVD 1 nya ke Debian, dengan cara pilih Devices lalu Optical Drives dan masukkan file DVD 1 nya lalu klik enter.




8. Masukkan perintah "dpkg -l bind9", lalu cek jika ada tulisan "ii bind9" berarti berhasil terinstall (cek panah merah). Lalu keluar kembali ke terminal dengan cara klik CTRL C.




9. Lalu masuk ke directory bind dengan perintah "cd /etc/bind" dan ketik "ls" untuk mengecek file nya.




10. Membuat file forward, dengan cara copy file.db.local dengan perintah "cp db.local db.kelompok3" untuk nama file baru nya bisa kalian sesuaikan. Dan juga ketikkan "cp db.127 db.211" untuk nama nya menyesuaikan oktan pertama IP kalian, karena IP DNS saya disini 211.20.24.21 maka saya pakai 211.


11. Lalu masukkan perintah "nano db.kelompok3" untuk konfigurasi file nya.




12. Untuk localhost bisa kalian ubah sesuai domain kalian contoh : kelompok3.net
        - Untuk IP default 127.0.0.1 dan dibawahnya yaitu ::1 kalian ubah menjadi IP kalian.
        - Untuk AAAA, kalian hapus dan sisakan satu A saja.
        - Untuk @ pada baris ke3 kalian ubah menjadi www.
        Untuk hasil konfigurasi nya seperti ini :




13. Jika sudah konfigurasinya bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter. Lalu kalian ketikkan nano "db.211" untuk konfigurasi file selanjutnya (perhatikan panah merah).



14. Lalu kalian konfigurasi seperti tadi, namun pada 1.0.0 kalian ubah menjadi oktan terakhir IP kalian, karena IP saya disini 211.20.24.21 maka saya isi 21. Jika sudah konfigurasinya bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.




15. Ketikkan "nano named.conf.default-zones" untuk mengedit filenya lalu enter.

16. Lalu kalian scroll ke paling bawah dan masukkan perintah seperti ini (seperti kotak merah). Jika sudah konfigurasinya bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter.




17. Lalu kita edit file resolv nya dengan perintah "nano /etc/resolv.conf". Jika sudah konfigurasinya bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y dan enter. Jika sudah kalian ubah nameserver sesuai IP Server kalian, dan ubah search menjadi "kelompok3.net".




18. Lalu kalian restart dengan perintah "/etc/init.d/bind9 restart" dan pastikan muncul tulisan ok. Dan kalian cek status dns nya dengan perintah "/etc/init.d/bind9 status" dan pastikan active (running).




19. Lalu ketik cd untuk kembali.




20. Ketikkan perintah "apt install apache2" untuk melakukan instalasi, dan jika ada pertanyaan "y/n" ketik Y dan Enter




21. Jika diminta memasukkan DVD 1, masukkan file ISO DVD 1 nya ke Debian, dengan cara pilih Devices lalu Optical Drives dan masukkan file DVD 1 nya lalu klik enter.




22. Masukkan perintah "dpkg -l apache2", lalu cek jika ada tulisan "ii apache2" berarti berhasil terinstall.




23. Ketik "cd /etc/apache2/sites-available/" untuk masuk ke direktori apache2 nya dan ketik "ls" lalu cek direktori nya.




24. Ketikkan "cp 000-default.conf kelompok3.conf" untuk ardi.conf bisa kalian ganti dengan nama kalian, lalu ketik "ls" untuk melihat apakah file nya sudah terdeteksi.




25. Masukkan perintah "nano kelompok3.conf" untuk masuk ke direktori nya.

26. Pada webmaster@localhost kalian ganti menjadi gmail kalian, contohnya "ServerAdmin pinkydwi012@gmail.com" jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y lalu enter.




27. Masukkan perintah "a2dissite 000-default.conf" untuk menonaktifkan file default web tadi. 



28. Lalu aktifkan file kita dengan perintah "a2ensite kelompok3.conf".




29. Ketikkan "cd /var/www/html/" untuk pindah ke direktori html dan ketik "ls" untuk mengcek direktori nya.


<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-8238203780028195"
     crossorigin="anonymous"></script>

30. Lalu ketikkan "nano index.html" untuk mengedit file HTML nya.


31. Kita tekan CTRL+Shift untuk ngeblok lalu scroll kebawah dan tekan CTRL+K untuk menghapus.




32. Lalu kalian ketikkan kode HTML sesuka kalian. Jika sudah bisa kalian simpan dengan klik CTRL X, klik Y lalu enter,




33. Restart apache2 nya dengan mengetikkan perintah "/etc/init.d/apache2 restart" dan pastikan muncul tulisan OK.




34. Lalu ketik cd untuk kembali.




35. Lalu ketikkan "nslookup 211.20.24.21" dan "nslookup kelompok3.net".



36. Lalu kalian masuk ke view network connection dan pilih ethernet yang dipilih diawal tadi. Lalu kalian konfigurasi IPv4 nya, untuk IP address nya kalian pakai IP baru sedangkan untuk Gateway nya kalian pakai IP Debian nya. Dan untuk DNS Server nya kalian masukkan juga IP Debian tadi.




37. Kemudian kalian masuk ke CMD untuk ping IP Debian nya, lalu kalian ketikkan "nslookup 211.20.24.21" dan "nslookup kelompok3.net".





38. Lalu kalian buka browser kalian dan ketikkan IP Server Debian tadi "211.20.24.21".


39. Dan ketikkan juga domain kalian tadi "kelompok3.net".


sekian dari saya semoga dapat dipahami

Komentar

Postingan Populer